Brokoli biangnya sayuran

Brokoli Cegah Kanker Prostat
Sabtu, 9 Januari 2010 | 15:27 WIB

KOMPAS.com – Brokoli, yang sering dipakai untuk tumis menumis merupakan keluarga kol yang berhubungan erat dengan kembang kol. Ternyata penelitian dari jurnal kanker Oncology, menyatakan bahwa brokoli mengandung fitonutrien yaitu sulforaphane dan indoles yang mempunyai efek antikanker.

Penelitian terhadap indole-3-carbinol membuktikan, komponen ini membantu mengurangi keaktifan metabolit estrogen yang poten dalam meningkatkan risiko pertumbuhan tumor. Terutama pada sel kanker yang sensitif terhadap estrogen dan secara bersamaan menaikkan kadar 2-hidroksiestrone, sebuah bentuk dari estrogen yang bersifat protektif terhadap adanya kanker.

Menurut riset, Indole-3-carbinol bukan hanya menekan pertumbuhan sel kanker payudara, tetapi juga menekan penyebaran sel kanker ke organ lainnya.

Para ahli juga menemukan, sulforaphane meningkatkan enzim yang mendetoksifikasi tubuh dengan membersihkan substansi yang bersifat karsinogenik lebih cepat dari tubuh. Para peneliti di John Hopkins meneliti efek sulforaphane pada beberapa macam tumor. Mereka mampu membuktikan bahwa berat tumor semakin berkurang dan makin lambat berkembang, bahkan mengecil.

Tak hanya itu, sulforaphane juga mempunyai kemampuan mengurangi pertumbuhan sel dan kematian sel pada leukemia dan sel melanoma. Bahkan studi penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Carcinogenesis dari Rutgers University menyatakan bahwa sulforaphane memberikan perlindungan khusus pada individu yang memiliki gen rentan terhadap kanker kolon.

Studi lain yang dipublikasikan di Cancer, sebuah jurnal dari American Cancer Society menyatakan bahwa indole-3-carbinol (I3C), yang merupakan komponen dari Brassica seperti brokoli dan kol telah dikenali sebagai komponen agen anti kanker yang melawan sel tumor reproduksi tertentu.

Sebuah studi yang menyelidiki efek I3C pada proses siklus sel dan proliferasi pada sel kanker prostat manusia menunjukkan bahwa pertumbuhan sel kanker prostat terhambat. Para peneliti menyatakan bahwa hal ini bisa dicatat sebagai hasil penelitian yang menunjukkan bahwa “I3C mempunyai potensi sebagai efek antiproliferatif” pada sel kanker prostat, yang memenuhi syarat sebagai “agen kemoterapi potensial” terhadap kanker prostat  Jadi? Masih ragu untuk memakan brokoli?

Brokoli Bisa Cegah Maag
Senin, 16 November 2009 | 09:57 WIB

KOMPAS.com — Beragam penelitian tentang brokoli mengungkapkan bahwa kandungan antioksidan dalam brokoli sangat besar sehingga mampu menekan risiko kanker. Namun, penelitian terbaru dan lebih spesifik mampu memberikan gambaran kemampuan brokoli dalam menekan risiko beragam gangguan pencernaan seperti maag, infeksi lambung, dan kemungkinan kanker perut.

Dalam sebuah studi di Jepang, para ahli mendapati fakta bahwa mengonsumsi 70 gram brokoli segar setiap hari selama dua bulan dapat melindungi tubuh manusia dari bakteri perut yang terkait penyakit maag, infeksi lambung, bahkan kanker perut.

Kandungan sulforaphane yang ada dalam brokoli dapat memicu enzim dalam perut sehingga memberikan perlindungan terhadap senyawa radikal yang dapat merusak DNA dan menyebabkan peradangan.

Sulforaphane dalam brokoli juga diketahui mampu meningkatkan produksi enzim fase II di hati. Enzim ini berperan menggandeng bahan-bahan karsinogen yang dihasilkan dari senyawa prokarsinogen dan mengeluarkannya dari sel. Perlu diketahui, kandungan sulforaphane dalam kecambah brokoli segar lebih tinggi daripada brokoli yang sudah direbus terlalu matang.

Tip: Pilihlah brokoli yang berwarna hijau gelap. Selain dimakan langsung sebagai lalapan, brokoli juga bisa dicampur sayuran dan buah lain untuk salad. Atau pilihan lainnya, Anda bisa mengonsumsi brokoli dalam bentuk jus.

Brokoli Cegah Kerusakan Paru-paru
Minggu, 14 September 2008 | 13:57 WIB

JULUKAN brokoli sebagai makanan multi manfaat sepertinya tidak terbantahkan lagi. Sebuah hasil riset terbaru mengungkapkan sayuran brassica ini mengandung nutrien yang berkhasiat bagi kesehatan pernafasan.

Para ahli dari Johns Hopkins School of Medicine, Amerika Serikat, melalui risetnya menyatakan sejenis zat dalam brokoli mampu menekan kerusakan sel-sel yang memicu terjadinya penyakit paru-paru serius.  Zat bernama sulforapane ini terbukti mampu meningkatkan konsentrasi protein NRF2 dalam sel paru-paru sekaligus memberikan proteksi bagi sel dari ancaman kerusakan yang disebabkan  toksin atau racun

Dalam riset yang dimuat jurnal  American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine ini,  peneliti menemukan bahwa konsentrasi NRF2 secara signifikan lebih rendah di kalangan para perokok pengidap penyakit paru-paru obstruktif kronis (COPD).  Gen NRF2 ini berperan penting dalam mengembalikan dan mengaktifkan sejumlah mekanisme penting seperti menghilangkan racun dan polutan yang dapat merusak sel.

Pada uji coba di laboratorium, tim peneliti yang dipimpin Dr Shyam Biswal  berhasil membuktikan bahwa sulforapane mengembalikan dan meningkatkan kadar NRF2 yang sempat menurun dalam sel yang terpapar asap rokok. Peningkatan kadar NRF2 melalui pemberian sulforapane, diyakini akan membawa pada terciptanya suatu terapi pengobatan serta pencegahan COPD.

COPD adalah gangguan alat pernafasan kronis yang gejalanya termasuk sesak nafas, batuk, bengek, dan mengandung banyak dahak. Hal ini mengganggu fungsi paru-paru dan membatasi saluran pernafasan dan dapat mengakibatkan  komplikasi pernafasan dan jantung.

Jika didiamkan tanpa periksa, penyakit ini akn lebih buruk  dengan bertambahnya usia. Penderita  COPD biasanya kesulitan dalam melakukan  aktivitas sehari-hari dan biasanya meninggal  dalam usia muda.

Brokoli, Makanan Penting Bagi Diabetesi
Kamis, 7 Agustus 2008 | 17:10 WIB

PREDIKAT brokoli sebagai superfood sepertinya tidak perlu diragukan lagi. Begitu banyak riset yang menunjukkan betapa makanan alami ini kaya akan zat-zat yang berfaedah bagi kesehatan.

Sebuah penelitian terbaru di Inggris mengindikasikan brokoli memiliki zat penting yang mampu memperbaiki dan mengembalikan fungsi pembuluh darah yang rusak akibat diabetes. Peneliti dari Universitas Warwick meyakini, zat yang bernama sulforaphane ini, memiliki peran besar dalam memulihkan kembali pembuluh darah.

Seperti dimuat di Jurnal Diabetes, sulforaphane mempu merangsang produksi enzim-enzim  yang dapat melindungi pembuluh darah dan menurunkan molekul-molekul yang menyebabkan kerusakan sel-sel secara signifikan. Sayuran-sayuran jenis brassica seperti brokoli sebelumnya memang berkaitan dengan rendahnya risiko serangan jantung dan stroke.

Orang yang mengidap diabetes tercatat memiliki risiko lebih besar hingga lima kali lipat mengidap penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung dan stroke; yang keduanya juga berkaitan dengan kerusakan sel-sel pembuluh darah.

Dalam risetnya, tim dari Universitas Warwick, menguji pengaruh  sulforaphane dalam sel-sel pembuluh darah yang rusak akibat tingginya kadar gula darah (hiperglikemia), yang berkaitan erat dengan diabetes.

Mereka mencatat adanya 73 persen reduksi molekul tubuh yang disebut Reactive Oxygen Species (ROS). Hiperglikemia dapat menyebabkan kadar ROS meningkat tiga kali lipat dan tingginya kadar molekul ini bisa merusak sel-sel tubuh. Peneliti juga menemukan bahwa sulforaphane mengaktivasi sejenis protein dalam tubuh yang disebut  nrf2, yang dapat melindungi sel-sel dan jaringan dari kerusakan dengan cara mengaktivasi antioksidan dan enzim-enzim detoksifikasi.

“Riset kami mengindikasikan bahwa zat seperti sulforaphane dalam brokoli dapat membantu menghadang proses yang berhubungan dengan perkembangan penyakit pembuluh darah dalam diabetes. Ke depan, penting artinya untuk menggelar penelitian untuk menguji apakah mengonsumsi sayuran brassica memberikan faedah bagi pasien diabetik.  Kami berharap itu akan terjadi,” ujar pimpinan riset, Professor Paul Thornalley.

Fakta Sehat Blueberry dan Brokoli
Blueberry dan brokoli adalah dua jenis makanan yang kaya akan kandungan nutrisi dan berkhasiat sebagai antioksidan.  Tak heran bila beberapa ahli juga menyebut makanan ini  sebagai superfood. Berikut adalah beberapa fakta tentang dua jenis makanan menyehatkan ini
Blueberry

FAKTA
Blueberry adalah salah satu asupan paling sehat di muka bumi. Buah ini mengalahkan 39 buah dan sayuran lain karena kadar kandungan antioksidan yang dimilikinya. Ini menjadikan blueberry sebagai salah satu penangkal kerusakan sel dalam tubuh– gejala yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya serangan jantung dan timbulnya kanker. Sebuah penelitian menemukan, tikus yang mengonsumsi blueberry lebih fokus dan cerdas dibanding tikus yang tidak melahap buah ini.

SARAN KAMI
Konsumsi dua cangkir blueberry segar setiap minggu untuk mendapatkan manfaat terbaik dari asupan ini.

Brokoli

FAKTA
Brokoli adalah biangnya sayuran. Selain kaya serat makanan, kandungan vitamin dan mineralnya melebihi makanan lain. Satu cangkir brokoli kukus yang mengandung 184 kalori menyediakan 150 persen dari kebutuhan harian vitamin A, 7 persen kalsium, 13 persen zat besi, 8 persen thiamine, dan 5 persen niacin. Dalam takaran yang sama, brokoli kukus mengandung 90 persen vitamin C yang terdapat dalam jeruk segar dan mengandung kalsium yang nilainya hampir separuh yang ditawarkan segelas susu.

SARAN KAMI
Jangan ‘lenyapkan’ keberadaan brokoli dari menu harian yang terhidang di meja makan Anda

3 Tanggapan to “Brokoli biangnya sayuran”

  1. sedjatee Says:

    keren artikelnya Om…
    sayangnya saya kurang tertarik brokoli
    soalnya para petani brokoli keterlalkuan nyemprot pestisidanya
    thanks infonya, salam kenal..

    sedj
    http://sedjatee.wordpress.com

  2. Info yang bagus!

Tinggalkan Balasan ke sedjatee Batalkan balasan